Washington – Serangkaian file yang dibocorkan situs WikiLeaks mengungkap serangkaian plot terorisme yang hendak dilakukan kelompok Al Qaeda terhadap Amerika Serikat (AS).
Tak ada satupun dari skema-skema itu, sebagaimana dilaporkan otoritas AS, dilakukan oleh Al Qaeda. Dokumen laporan ini menyebutkan seorang tahanan penjara Guantanamo, Khalid Sheikh Mohammed yang dituding sebagai otak pemboman 9/11.
Salah satu laporan yang dilansir New York Times ini menyebutkan Saifullah Paracha, seorang agen perjalanan dari New York yang selama bertahun-tahun bekerja dengan Mohammed untuk merencanakan serangan lanjutan 11 September 2001 itu.
Salah satu rencana menyebutkan Paracha yang harus menyelundupkan peledak plastik dalam pengapalan pakaian menuju AS. Mohammed juga dikatakan menemui mantan anggota geng di Chicago pada 2002, Jose Padilla.
File menyebutkan, Mohammed membimbing Padilla untuk menyewa apartemen di Chicago dan menginisiasi ledakan gas alam yang akan menyebabkan gedung itu kolaps. Mohammed juga meminta Padilla mempelajari cara membuat kebakaran di hotel dan SPBU.
Pada 2002, Padilla dituding merencanakan pemboman bom kotor radioaktif, meski klaim ini akhirnya dibatalkan. Ia kemudian dituding merencanakan plot terorisme lain yang tak ada hubungannya dengan Mohammed, bersama dua kawannya.
File Mohammed juga mengungkap diskusi rencana membajak pesawat kargo, membobol komputer-komputer bank dan memotong kabel yang menopang Jembatan Brooklyn di New York.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar