Kutu biasa dijumpai pada hewan berbulu seperti anjing atau kucing. Namun ternyata, hewan yang tidak memiliki bulu juga bisa diserang kutu. Ikan misalnya. Mereka tidak jarang dihinggapi ‘kutu air’ atau ‘kutu ikan’ atau Argulus.
Sebagai informasi, Argulus merupakan hewan air berkulit keras yang umumnya masuk ke kolam dan akuarium dengan cara menumpang di ikan atau tanaman yang baru dimasukkan ke sana. Setelah masuk ke habitat baru, kutu ini berkembang biak dan menyebar ke ikan-ikan lain.
Seperti dikutip dari Aquatic Community, 28 April 2011, Argulus merupakan ancaman besar bagi kesehatan ikan. Mereka menempel di bawah sisik ikan sehingga bisa menghisap makanan tanpa terdeteksi. Pengganggu ini juga kadang bersembunyi di balik sirip, di dekat mata atau insang ikan. Selain bersembunyi, bentuknya juga tampak hampir transparan.
Untuk makan, mereka menyuntikkan enzim ke dalam kulit ikan yang akan mencairkan daging ikan tersebut. Setelah itu mereka menghisap daging encer lewat mulut mereka yang berbentuk seperti sedotan.
Proses makan kutu itu bisa menyebabkan kerusakan parah di jaringan kulit ikan. Gigitan kutu juga bisa menyebabkan ikan menjadi mudah terserang infeksi bakteri. Ikan yang terserang kutu juga bisa mengalami anemia bahkan mati karena luka infeksi.
Meski terdapat banyak jenis, Argulus sendiri merupakan salah satu parasit yang terbesar yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Mereka memiliki ukuran panjang antara 5 sampai 10 milimeter. Bentuknya lonjong dan rata. Jika Anda menangkap ikan, ia akan melarikan diri ke air dan mencari ikan lain untuk dihuni.
vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar