
Penasaran bukan?
Akhirnya dilakukan penelitian
lebih mendalam terhadap benda-benda tersebut yang dilakukan oleh Derek J. De Solla Price. Dari hasil penelitian tersebut diduga bahwa
mekanisme benda tersebut mirip seperti jam ini memiliki prinsip kerja yang hampir sama seperti yang kini digunakan sebagai komputer untuk mengukur pergerakan bintang-bintang dan planet-planet.
Dalam Scientific American, De Solla juga mengingatkan kembali tentang penemuan sebuah alat hitung kalender beroda gigi dari kebudayaan Islam abad ke-13 yang tersimpan di Museum Sejarah Iptek, Oxford. Konsep kerjanya seperti yang telah ditulis oleh ahli astronomi, Al Biruni pada 1.000 M. Peralatan yang dibuat oleh peradaban Islam itu lebih sederhana daripada mekanisme Antikythera namun memperlihatkan banyak kesamaan pokok detil teknis yang digunakan diantara
keduanya. Dari pernyataan De Solla tersebut tampaknya bisa ditarik kesimpulan bahwa peradaban Antikythera telah lama lenyap ternyata bisa dipahami oleh orang-orang Arab (Islam) yang akhirnya masuk ke peradaban Eropa pada abad pertengahan dan menjadi dasar teknologi jam modern.
Mekanis Antikythera ini kini disimpan di Museum Arkeologi Nasional, Athena (Yunani).
pandaankota.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar